MAKALAH PRINSIP PEMBELAJARAN ATWI SUPARMAN DAN PRINSIP PEMBELAJARAN GANE SERTA PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN


“Prinsip Pembelajaran Atwi Suparman Dan Prinsip Pembelajaran Gagne Serta Penerapannya Dalam Pembelajaran”
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH
MATA KULIAH TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Dra. Suprayekti, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 4
Esgi Afrista Novrianto (1101617045)
Farhan Satryananda (1101617113)
Ricko Hardyan Mulya Putra (1101617090)


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2018

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta inayahnya kepada kami selaku Kelompok 4 sehingga kami dapat menyusun makalah mengenai Prinsip Pembelajaran Atwi Suparman dan Gagne Serta Penerapannya dalam Pembelajaran guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai prinsip pembelajaran atau landasan untuk guru dalam merancang suatu pembelajaran. Kami mengucapakan banyak terima kasih kepada Ibu Suprayekti selaku dosen pengampu mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran yang telah membimbing kami pada mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran ini, kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada sumber-sumber terkait khususnya buku Teori Belajar dan Pembelajaran karya Ibu Dra. Eveline Siregar, Mpd serta referensi lain berupa informasi dari internet yang telah membantu kami sehingga kami bisa mendapatkan referensi dalam menyusun makalah ini. Kami sadar masih banyak kekurangan didalam penulisan makalah ini, baik itu dari segi materi ataupun analisis yang kami lakukan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran dan kami berharap bisa mendapatkan nilai yang terbaik dari mata kuliah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan senantiasa dapat bermanfaat disetiap penggunaannya.

Jakarta, 10 Maret 2018
E.F.R





DAFTAR ISI

                                                                                                                                                                                                        



BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam melaksanakan pembelajaran, peran guru sangat penting dalam merancang kegiatan pembelajaran. Semakin baik guru merancang kegiatan pembelajaran akan semakin mudah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Dalam merancang pembelajaran yang baik, guru harus memperhatikan segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang nantinya akan dilaksanakan mulai dari penyampaian materi, lingkungan kondisi pembelajaran hingga sampai perbedaan siswa sekalipun. Dalam upaya guru merancang kegiatan pembelajaran agar dicapai hasil yang lebih optimal perlu diperhatikan beberapa prinsip pembelajaran. Prinsip pembelajaran ini menjadi landasan atau dasar guru untuk mercancang kegiatan pembelajaran. Prinsip pembelajaran dibangun atas dasar prinsip-prinsip yang ditarik dari teori psikologi terutama teori belajar dan hasil-hasil penelitian dalam kegiatan pembelajaran. Prisnip pembelajaran diterapkan dalam proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaraan akan diperoleh hasil yang lebih optimal. Selain itu akan meningkatkan kualitas pembelajaran dengan cara memberikan dasar-dasar teori untuk membangun sistem instruksional. Ada beberapa prisnip yang dikemukakan oleh bebrapa ahli yaitu menurut Atwi Suparman dan Gagne.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimkasud dengan prinsip pembelajaran?
2.      Jelaskan prinsip pembelajaran model Atwi Suparman!
3.      Jelaskan prinsip pembelajaran model Gagne!
4.      Bagaimana penerapan prinsip model Atwi Suparman dalam pembelajaran?
5.      Bagaimana penerapan prinsip model Gagne dalam pembelajaran?

C.    Tujuan

Menjelaskan prinsip pembelajaran model Atwi Suparman dan Gagne serta penerapannya di dalam pembelajaran


PEMBAHASAN

A.    Pengertian Prinsip Pembelajaran

Kata prinsip berasal dari bahasa latin yang berarti “asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar”. Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau berindak. Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar pokok berpikir, berpijak atau bertindak.
Menurut Gagne dan Brigss (1979:3) Pembelajaran merupakan suatu sisem yang bertujuan untuk membantu proses belajar, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun untuk terjadinya proses belajar siswa.
 Jadi prinsip pembelajaran adalah asas atau landasan berfikir dan berpijak untuk merancang serta menyusun pembelajaran dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.

B.     Prinsip Pembelajaran Model Atwi Suparman 

Prinsip pembelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman dengan mengadaptasi pemikiran Fillbeck (1974),  sebagai berikut :
a)      Respon-respon baru (new respons) diulang sebagai akibat dari respon yang terjadi sebelumnya. Implikasinya adalah perlunya pemberian umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan atau respon yang benar dari siswa; siswa harus aktif membuat respons, tidak hanya duduk diam dan mendengarkan saja.
b)      Perilaku tidak hanya kontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga di bawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa. Implikasinya adalah perlunya menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai agar siswa bersedia belajar lebih giat. Juga penggunaan metode dan media agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses belajar.
c)      Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperluat dengan akibat yang menyenangkan. Implikasinya adalah pemberian isi pembelajaran yang berguna pada siswa di dunia luar ruangan kelas dan memberikan balikan (feedback) berupa penghargaan terhadap keberhasilan

siswa. Juga siswa sering diberikan laihan dan tes akhir pengetahuan, keterampilan dan sikap yang baru dikuasainya sering dimunculkan pula
d)      Belajar yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula. Implikasinya adalah pemberian kegiatan pembelajaran perlu diperkaya dengan penggunaan berbagai contoh penerapan apa yang telah dipelajarinya. Penyajian isi pembelajaran perlu menggunkana berbagai media pembelajaran seperti gambar, diagram, film, rekaman audio/video, komputer, serta berbagai metode pembelajaran seperti simulasi, dramatisasi dan lain sebagainya.
e)      Belajar menggeneralisasikan dan mebedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan masalah. Implikasinya adalah perlu dipergunakan pembelajaran secara luas bukan saja contoh-contoh yang positif, tapi juga negatif.
f)       Situasi mental siswa akan menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar. Implikasinya adalah pentingnya menarik perhatian siswa untuk mempelajari isi pembelajaran, antara lain dengan menunjukkan apa yang dikuasai siswa setelah selesai belajar, bagaimana menggunakan apa yang dikuasainya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana menggunakan apa yang harus diikuti atau kegiatan yang harsu dilakukan siswa agar mencapai tujuan pembelajaran dan sebagainya.
g)      Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa. Implikasinya adalah guru harus menganalisis pengalaman belajar siswa menjadi kegiatan-kegiatan kecil, disertai latihan dan balikan terhadap hasilnya.
h)      Kebutuhan memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil dapat dikurangi dengan mewujudkannya dalam suatu model. Implikasinya adalah penggunaan media dan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materi yang kompleks kepada siswa seperti model, realia, film, program video, komputer, drama, demonstrasi dan lain-lain.
i)       Keterampilan tingkat tinggi (kompleks) terbentuk dari keterampilan dasar yang lebih sederhana. Implikasinya adalah tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam bentuk hasil belajar yang operasional. Pembelajaran yang sistematis dari yang mudah hingga ke yang sulit. Demontrasi atau model yang digunakan harus dirancang agar dapat menggambarkan dengan jelas komponen-komponen yang termasuk dalam perilaku/keterampilan yang kompleks itu.
j)       Belajar akan lebih cepat, efisien dan menyenangkan bila siswa diberi informasi tentang kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya. Urutan pembelajaran harus dimulai dari yang sederhana secara bertahap menuju kepada yang lebih kompleks; kemajuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran harus diinformasikan kepadanya.
k)      Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada yang lebih lambat. Implikasinya adalah pentingnya penguasaan siswa terhadap materi prasyarat sebelum kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
l)       Dengan persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuann mengoganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respons yang benar. Implikasinya adalah pemberian kemungkinan bagi siswa untuk memilih waktu, cara dan sumber-sumber di samping yang telah ditentukan, agar dapat membuat dirinya mencapai tujuan pembelajaran.

C.    Prinsip Pembelajaran Model Gagne   

Dalam buku Condition of Learning, (Gagne, 1977) mengemukakan sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut :
1.      Menarik perhatian (gaining attention) : Hal yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi atau kompleks.
2.      Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learne of the objectives) : memberitahukan kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah selesai mengikuti pelajaran.
3.      Mengingatkan konspe/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning) : merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat untuk mempelajari materi yang baru.
4.      Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus) : menyampaikan materi-materi pembelajaran yang telah direncanakan
5.      Memberikan bimingan belajar (providing learner guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik.
6.      Memperoleh kinerja/penampilan siswa (elicting performance) : siswa diminta untuk menunjukan apa yang telah dipelajari atau peguasaannya terhadap materi.
7.      Memberikan balikan (providing feedback) : memberitahu seberapa jauh ketepatan performance siswa.
8.      Menilai hasil belajar (assessing performance) : memberikan tes/tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran
9.      Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention and transfer) : merangsang kemampuan mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan review atau mempraktikkan apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi

D.    Contoh Penerapan Prinsip Pembelajaran Atwi Suparman

Tujuan Pembelajaran : IPS “Pentingnya Kerja Sama”
Sasaran : Siswa Kelas 3 SD
Prinsip 1
Respon-respon baru (new respons) diulang sebagai akibat dari respon yang terjadi sebelumnya
Penerapan :
·         Guru menjelaskan arti dari kerja sama
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengulang arti dari kerja sama menurut pendapatnya
·         Guru memberikan umpan balik positif atas respon yang benar dari siswa seperti “Bagus sekali pendapat kamu” dengan begitu siswa akan senang dan termotivasi kembali untuk mengungkapkan pendapatnya
·         Untuk mengulang respon, guru memberikan tugas seperti PR mengenai pendapat kerja sama menurut orang lain seperti menurut (Ayah, Ibu, Kakak, dan sebagainya)
Prinsip 2
Perilaku tidak hanya kontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga di bawah pengaruh kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa
Penerapan :
·         Sebelum pelajaran dimulai guru memastikan lingkungan belajar kondusif, tidak berisik
·         Media pembelajaran berupa video contoh kerja sama siap digunkanan
Pirinsip 3
Perilaku yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang frekuensinya bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyenangkan
Penerapan :
·         Guru merancang kegiatan pembelajaran dengan mengajak siswa bekerja kelompok untuk menyelesaikan masalah dalam menyusun gambar peta Indonesia seperti puzzle dengan tujuan siswa bisa menerapkan kerja sama didalam kerja kelompok tersebut.
Prinsip 4
Belajar yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer kepada situasi lain yang terbatas pula.
Penerapan :
·         Guru memberikan kesempatan kepada siswa menyebutkan pengalaman kerja sama siswa di manapun
·         Guru menggunakan metode pembelajaran simulasi kerja sama antar kelompok
Prinsip 5
Belajar menggeneralisasikan dan mebedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan masalah
Penerapan :
·         Guru menjelaskan kegiatan kerja sama dan bukan kegiatan kerja sama
·         Guru menjelaskan kerja sama di ruang lingkup lingkungan rumah, sekolah, dan tetangga
·         Siswa disuruh menyebutkan contoh dari kerja sama di ruang lingkup lingkungan rumah, sekolah, dan tetangga

Prinsip 6
Situasi mental siswa akan menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan ketekunan siswa selama proses siswa belajar.
Penerapan :
·         Sebelum memulai pembelajaran guru menarik perhatian siswa dengan cara memberitahukan tujuan pembelajaran agar siswa termotivasi selama mengikuti kegiatan pembelajaran
·         Guru meginformasikan tujuan pembelajaran (manfaat dari pembelajaran pentingnya kerja sama) yaitu :
-          Menjaga rasa kekeluargaan
-          Meringankan suatu pekerjaan
-          Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai
-          Menghilangkan perbedaan
-          Menciptakan kebersamaan
Prinsip 7
Kegiatan belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa
Penerapan :
·         Guru membuat teks terprogram seperti lembar kerja siswa disetiap pertemuan dalam penyampaian materi serta langkah penyelesaiannya
·         Guru memberikan umpan balik menjelaskan cara penyelesainnya yang benar
Prinsip 8
Kebutuhan memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil dapat dikurangi dengan mewujudkannya dalam suatu model
Penerapan :
·         Guru menggunakan media video menyampaikan materi  tentang kerja sama antar keluarga, lingkungan rumah, sekolah


Prinsip 9
Keterampilan tingkat tinggi (kompleks) berbentuk dari keterampilan dasar yang lebih sederhana
Penerapan :
·         Guru merancang kegiatan pembelajaran secara sisematis
·         Penyusunan materi dari yang sederhana ke yang kompleks
-          Pengertian kerja sama
-          Kegiatan kerja sama dan bukan kegiatan kerja sama
-          Kerja sama di lingkungan keluarga
-          Kerja sama di lingkungan sekolah
-          Kerja sama di lingkungan rumah
Prinsip 10
Belajar akan lebih cepat, efesien dan menyenangkan bila siswa diberi informasi tentang kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya
Penerapan :
·         Guru memberikan tes formatif berupa kuis di akhir pembahasan materi
·         Guru menginformasikan hasil tes kuis kepada siswa secara teratur
Prinsip 11
Perkembangan dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada yang lebih lambat
Penerapan :
·         Guru membuat kegiatan pembelajaran agar siswa dapat bergabung antara yang memiliki daya tangkap yang cepat dan yang lambat
·         Guru merancang pembelajaran role playing mengenai jenis ruang lingkup kerja sama
Prinsip 12
Dengan persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuann mengoganisasikan kegiatan belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat respons yang benar
Penerapan :
·         Guru memberikan kesempatan siswa untuk berkunjung ke perpustakaan mencari buku atau sumber belajar yang diinginkan terkait materi pentingnya kerja sama

E.     Contoh Penerapan Prinsip Pembelajaran Gagne

Tujuan Pembelajaran : Mengenal Hutan
Sasaran : Siswa Taman Kanak-Kanak Tingkat B
Prinsip 1
Menarik perhatian (gaining attention)
Penerapan :
·         Mengenalkan hutan dengan cara mengajak siswa seolah-olah sedang kemping dihutan. Dengan cara mendekorasi ruangan kelas seperti hutan menggunakan perlengkapan seperti tanaman-tanaman, gambar hewan dan sebagainya
·         Pada hari sebelumnya guru meminta siswa membawa peralatan berkemah seperti makanan, ransel, senter dan lain lain yang berhubungan dengan berkemah
·         Perkenalkan hutan melalui temuan-tamuan yang dilihat siswa dihutan (ruangan kelas yang sudah di dekorasi seperti hutan) dan cocokkan dengan buku tentang hutan yang dibawa oleh guru
Prinsip 2
Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learne of the objectives)
Penerapan :
·         Kegiatan diwali dengan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dan dilanjutkan dengan meyampaikan tujuan pembelajaran
·         Sebelum kegiatan berkemah, guru mengatakan “ siapa yang pernah ke hutan?” “siapa yang mau ke hutan?” “nanti teman-teman semua akan melihat hutan serta juga akan mengetahui isi hutan”


Prinsip 3
Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning)
Penerapan :
·         Dipertemuan berikutnya untuk mengingat kembali tentang hutan, ajak siswa mengklasifikasikan kepingan gambar ke dalam kelompok binatang, tanaman, bunga dan sebagainya
Prinsip 4
Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus)
Penerapan :
·         Guru menyampaikan materi “hutan” dengan cerita menggunakan wayang
·         Guru mengajak siswa ikut memainkan wayang yang di sediakan
Prinsip 5
Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance)
Penerapan :
·         Kegiatan berupa membuat peta pikiran di atas sebuah kertas besar
·         Guru menuliskan kata “hutan”
·         Guru mengajukan pertanyaan “kalau mendengar kata hutan, apa yang terlintas dipikiranmu”
·         Biarkan siswa menjawab dan arahkan siswa kepada tema hutan terebut misalnya ketika siswa menjawab “Harimau” Guru dapat belik bertanya “Kenapa Harimau” siswa akan menjawab “Kan adanya di hutan” dengan caa tersebut dapat membibing siswa lebih dala mengenal materi yang sedang dipelajari
Prinsip 6
Memperoleh kinerja/penampilan siswa (elicting performance)
Penerapan :
·         Dipertemuan berikutnya ajak siswa untuk membuat gambar hutan
·         Guru dapat memancing siswa untuk bercerita tentang hutan yang digambarnya
Prinsip 7
Memberikan balikan (providing feedback)
Penerapan :
·         Berkaitan dengan poin sebelumnya guru memberikan umpan balik atas karya siswa telah mengambar hutan
·         Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan atau pujian mengenai karya siswa tersebut. Misalnya: “ini apa”, “Gambar mu bagus” dan sebagainya
Prinsip 8
Menilai hasil belajar (assessing performance)
Penerapan :
·         Untuk hasil akhir minta siswa memilih sebua kartu kata atau gambar yang berkaitan dengan hutan misalnya : pohon, hewan, bunga dan sebagianya
·         Ajak siswa bercerita di depan kelas sekitan 1-2 menit mengenai kata atau gambar yang telah dipilih teresebut
Prinsip 9
Memperkuat retensi dan transfer belajar (enhancing retention and transfer)
Penerapan :
·         Ajak siswa mendengarkan atau melihat koran anak tenatang pemanasan global yang dibacakan oleh guru
·         Ajak siswa kembali mengingat tema hutan dengan mengajak siswa menanam biji dari buah yang dimakan
·         Ajak siswa menanam dan merawat pohon mengingat pentingnya hutan

BAB III

PENUTUP


Berdasarkan pembahasan kami menarik kesimpulan

A.    Kesimpulan

1.      Prinsip pembelajaran adalah asas atau landasan berfikir dan berpijak untuk merancang serta menyusun pembelajaran dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
2.      Dari ke-12 prinsip pembelajaran Atwi Suparman, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan prisnip-prinsip tersebut dalam pembelajaran merupakan pekerjaan yang kompleks, namun bila dilakukan dengan sesama diharapakan dapat tercipta kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.
3.      Dari ke-9 prinip pembelajaran Gagne, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip tersebut dalam pembelajaran merupakan pekerjaan yang sistematis dan lebih mudah diterapkan mulai dari awal hingga akhir pekerjaan prinsip tersebut.
4.      Prinsip pembelajaran menurut Atwi Suparman bisa diterapkan dalam pembelajaran pada tingkatan Sekolah Dasar
5.      Prinsip pembelajaran menurut Gagne bisa diterapkan dalam pembelajaran pada tingkatan Taman Kanak-Kanak

B.     Saran

1.      Dalam menerapkan prinsip pembelajaran Atwi Suparman diharapkan dapat merancang pembelajaran melalui pekerjaan prinisp yang kompleks tersebut namun sebaiknya harus disusun secara sistematis agar dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan optimal.
2.      Dalam menerapkan prinsip pembelajaran Gagne sebaiknya dalam merancangnya memperhatikan secara detail dan rinci tiap-tiap prinsip serta disusun secara sistematis.


DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku :
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Referensi Internet :

EDITOR : Dra. Suprayekti, M.Pd


Komentar