MAKALAH PRINSIP PEMBELAJARAN ATWI SUPARMAN DAN PRINSIP PEMBELAJARAN GANE SERTA PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
“Prinsip Pembelajaran Atwi Suparman
Dan Prinsip Pembelajaran Gagne Serta Penerapannya Dalam Pembelajaran”
MAKALAH INI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KULIAH
MATA KULIAH
TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dosen Pengampu : Dra.
Suprayekti, M.Pd

Disusun Oleh
Kelompok 4
Esgi Afrista Novrianto (1101617045)
Farhan Satryananda (1101617113)
Ricko Hardyan Mulya
Putra
(1101617090)
PROGRAM
STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur khadirat Allah SWT
yang telah memberikan nikmat serta inayahnya kepada kami selaku Kelompok 4 sehingga kami dapat menyusun
makalah mengenai Prinsip Pembelajaran Atwi Suparman dan Gagne Serta
Penerapannya dalam Pembelajaran guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori
Belajar dan Pembelajaran. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai prinsip
pembelajaran atau landasan untuk guru dalam merancang suatu pembelajaran. Kami
mengucapakan banyak terima kasih kepada Ibu Suprayekti selaku dosen pengampu
mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran yang telah membimbing kami pada mata
kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran ini, kami juga mengucapkan banyak terima
kasih kepada sumber-sumber terkait khususnya buku Teori Belajar dan
Pembelajaran karya Ibu Dra. Eveline Siregar, Mpd serta referensi lain berupa
informasi dari internet yang telah membantu kami sehingga kami bisa mendapatkan
referensi dalam menyusun makalah ini. Kami sadar masih banyak kekurangan
didalam penulisan makalah ini, baik itu dari segi materi ataupun analisis yang
kami lakukan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran dan kami berharap bisa mendapatkan
nilai yang terbaik dari mata kuliah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
pembaca dan senantiasa dapat bermanfaat disetiap penggunaannya.
Jakarta,
10 Maret 2018
E.F.R
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
melaksanakan pembelajaran, peran guru sangat penting dalam merancang kegiatan
pembelajaran. Semakin baik guru merancang kegiatan pembelajaran akan semakin
mudah siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran tersebut. Dalam merancang
pembelajaran yang baik, guru harus memperhatikan segala aspek yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran yang nantinya akan dilaksanakan mulai dari
penyampaian materi, lingkungan kondisi pembelajaran hingga sampai perbedaan
siswa sekalipun. Dalam upaya guru merancang kegiatan pembelajaran agar dicapai
hasil yang lebih optimal perlu diperhatikan beberapa prinsip pembelajaran.
Prinsip pembelajaran ini menjadi landasan atau dasar guru untuk mercancang
kegiatan pembelajaran. Prinsip pembelajaran dibangun atas dasar prinsip-prinsip
yang ditarik dari teori psikologi terutama teori belajar dan hasil-hasil
penelitian dalam kegiatan pembelajaran. Prisnip pembelajaran diterapkan dalam
proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaraan akan diperoleh
hasil yang lebih optimal. Selain itu akan meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan cara memberikan dasar-dasar teori untuk membangun sistem instruksional.
Ada beberapa prisnip yang dikemukakan oleh bebrapa ahli yaitu menurut Atwi
Suparman dan Gagne.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimkasud dengan prinsip pembelajaran?
2. Jelaskan
prinsip pembelajaran model Atwi Suparman!
3. Jelaskan
prinsip pembelajaran model Gagne!
4. Bagaimana
penerapan prinsip model Atwi Suparman dalam pembelajaran?
5. Bagaimana
penerapan prinsip model Gagne dalam pembelajaran?
C.
Tujuan
Menjelaskan
prinsip pembelajaran model Atwi Suparman dan Gagne serta penerapannya di dalam
pembelajaran
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Prinsip Pembelajaran
Kata
prinsip berasal dari bahasa latin yang berarti “asas (kebenaran yang menjadi
pokok dasar”. Prinsip merupakan sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima
sebagai dasar dalam berfikir atau berindak. Jadi prinsip dapat diartikan sebagai
sesuatu yang menjadi dasar pokok berpikir, berpijak atau bertindak.
Menurut
Gagne dan Brigss (1979:3) Pembelajaran merupakan suatu sisem yang bertujuan
untuk membantu proses belajar, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun untuk terjadinya proses belajar siswa.
Jadi prinsip pembelajaran adalah asas atau landasan
berfikir dan berpijak untuk merancang serta menyusun pembelajaran dengan harapan
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif.
B.
Prinsip Pembelajaran Model Atwi Suparman
Prinsip
pembelajaran dikemukakan oleh Atwi Suparman dengan mengadaptasi pemikiran
Fillbeck (1974), sebagai berikut :
a) Respon-respon
baru (new respons) diulang sebagai
akibat dari respon yang terjadi sebelumnya. Implikasinya adalah perlunya pemberian
umpan balik positif dengan segera atas keberhasilan atau respon yang benar dari
siswa; siswa harus aktif membuat respons, tidak hanya duduk diam dan
mendengarkan saja.
b) Perilaku
tidak hanya kontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga di bawah pengaruh
kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa. Implikasinya adalah perlunya
menyatakan tujuan pembelajaran secara jelas kepada siswa sebelum pembelajaran
dimulai agar siswa bersedia belajar lebih giat. Juga penggunaan metode dan
media agar dapat mendorong keaktifan siswa dalam proses belajar.
c) Perilaku
yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang
frekuensinya bila tidak diperluat dengan akibat yang menyenangkan. Implikasinya
adalah pemberian isi pembelajaran yang berguna pada siswa di dunia luar ruangan
kelas dan memberikan balikan (feedback) berupa
penghargaan terhadap keberhasilan
siswa.
Juga siswa sering diberikan laihan dan tes akhir pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang baru dikuasainya sering dimunculkan pula
d) Belajar
yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer
kepada situasi lain yang terbatas pula. Implikasinya adalah pemberian kegiatan
pembelajaran perlu diperkaya dengan penggunaan berbagai contoh penerapan apa
yang telah dipelajarinya. Penyajian isi pembelajaran perlu menggunkana berbagai
media pembelajaran seperti gambar, diagram, film, rekaman audio/video,
komputer, serta berbagai metode pembelajaran seperti simulasi, dramatisasi dan
lain sebagainya.
e) Belajar
menggeneralisasikan dan mebedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang
kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan masalah. Implikasinya adalah
perlu dipergunakan pembelajaran secara luas bukan saja contoh-contoh yang
positif, tapi juga negatif.
f) Situasi
mental siswa akan menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan
ketekunan siswa selama proses siswa belajar. Implikasinya adalah pentingnya
menarik perhatian siswa untuk mempelajari isi pembelajaran, antara lain dengan
menunjukkan apa yang dikuasai siswa setelah selesai belajar, bagaimana
menggunakan apa yang dikuasainya dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana
menggunakan apa yang harus diikuti atau kegiatan yang harsu dilakukan siswa agar
mencapai tujuan pembelajaran dan sebagainya.
g) Kegiatan
belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik
menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa. Implikasinya adalah guru harus
menganalisis pengalaman belajar siswa menjadi kegiatan-kegiatan kecil, disertai
latihan dan balikan terhadap hasilnya.
h) Kebutuhan
memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil dapat dikurangi
dengan mewujudkannya dalam suatu model. Implikasinya adalah penggunaan media
dan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan materi yang kompleks kepada
siswa seperti model, realia, film, program video, komputer, drama, demonstrasi
dan lain-lain.
i) Keterampilan
tingkat tinggi (kompleks) terbentuk dari keterampilan dasar yang lebih
sederhana. Implikasinya adalah tujuan pembelajaran harus dirumuskan dalam
bentuk hasil belajar yang operasional. Pembelajaran yang sistematis dari yang
mudah hingga ke yang sulit. Demontrasi atau model yang digunakan harus
dirancang agar dapat menggambarkan dengan jelas komponen-komponen yang termasuk
dalam perilaku/keterampilan yang kompleks itu.
j) Belajar
akan lebih cepat, efisien dan menyenangkan bila siswa diberi informasi tentang
kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya. Urutan pembelajaran harus
dimulai dari yang sederhana secara bertahap menuju kepada yang lebih kompleks;
kemajuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran harus diinformasikan kepadanya.
k) Perkembangan
dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada
yang lebih lambat. Implikasinya adalah pentingnya penguasaan siswa terhadap
materi prasyarat sebelum kesempatan maju menurut kecepatan masing-masing.
l) Dengan
persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuann mengoganisasikan kegiatan
belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat
respons yang benar. Implikasinya adalah pemberian kemungkinan bagi siswa untuk
memilih waktu, cara dan sumber-sumber di samping yang telah ditentukan, agar
dapat membuat dirinya mencapai tujuan pembelajaran.
C. Prinsip
Pembelajaran Model Gagne
Dalam buku Condition
of Learning, (Gagne, 1977) mengemukakan sembilan prinsip yang dapat
dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut :
1.
Menarik
perhatian (gaining attention) : Hal
yang menimbulkan minat siswa dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh,
kontradiksi atau kompleks.
2.
Menyampaikan
tujuan pembelajaran (informing learne of
the objectives) : memberitahukan kemampuan yang harus
dikuasai siswa setelah selesai mengikuti pelajaran.
3.
Mengingatkan
konspe/prinsip yang telah dipelajari (stimulating
recall or prior learning) : merangsang ingatan
tentang
pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi prasyarat untuk mempelajari
materi yang baru.
4.
Menyampaikan
materi pelajaran (presenting the
stimulus) :
menyampaikan
materi-materi pembelajaran yang telah direncanakan
5.
Memberikan
bimingan belajar (providing learner
guidance) : memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki pemahaman yang lebih baik.
6.
Memperoleh
kinerja/penampilan siswa (elicting
performance) : siswa diminta untuk menunjukan apa yang
telah dipelajari atau peguasaannya terhadap materi.
7.
Memberikan
balikan (providing feedback) : memberitahu
seberapa jauh ketepatan performance siswa.
8.
Menilai
hasil belajar (assessing performance) : memberikan
tes/tugas untuk mengetahui seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran
9.
Memperkuat
retensi dan transfer belajar (enhancing
retention and transfer) : merangsang kemampuan
mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan review atau mempraktikkan apa yang telah
dipelajari atau penguasaannya terhadap materi
D.
Contoh Penerapan Prinsip Pembelajaran Atwi
Suparman
Tujuan
Pembelajaran : IPS “Pentingnya Kerja
Sama”
Sasaran
: Siswa Kelas 3 SD
Prinsip 1
Respon-respon
baru (new respons) diulang sebagai
akibat dari respon yang terjadi sebelumnya
Penerapan :
·
Guru menjelaskan arti dari kerja sama
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk mengulang arti dari kerja sama menurut pendapatnya
·
Guru memberikan umpan balik positif atas
respon yang benar dari siswa seperti “Bagus sekali pendapat kamu” dengan begitu
siswa akan senang dan termotivasi kembali untuk mengungkapkan pendapatnya
·
Untuk mengulang respon, guru memberikan
tugas seperti PR mengenai pendapat kerja sama menurut orang lain seperti
menurut (Ayah, Ibu, Kakak, dan sebagainya)
Prinsip 2
Perilaku
tidak hanya kontrol oleh akibat dari respons, tetapi juga di bawah pengaruh
kondisi atau tanda-tanda di lingkungan siswa
Penerapan :
·
Sebelum pelajaran dimulai guru memastikan
lingkungan belajar kondusif, tidak berisik
·
Media pembelajaran berupa video contoh
kerja sama siap digunkanan
Pirinsip 3
Perilaku
yang ditimbulkan oleh tanda-tanda tertentu akan hilang atau berkurang
frekuensinya bila tidak diperkuat dengan akibat yang menyenangkan
Penerapan :
·
Guru merancang kegiatan pembelajaran
dengan mengajak siswa bekerja kelompok untuk menyelesaikan masalah dalam
menyusun gambar peta Indonesia seperti puzzle dengan tujuan siswa bisa
menerapkan kerja sama didalam kerja kelompok tersebut.
Prinsip 4
Belajar
yang berbentuk respons terhadap tanda-tanda yang terbatas akan ditransfer
kepada situasi lain yang terbatas pula.
Penerapan :
·
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
menyebutkan pengalaman kerja sama siswa di manapun
·
Guru menggunakan metode pembelajaran
simulasi kerja sama antar kelompok
Prinsip 5
Belajar
menggeneralisasikan dan mebedakan adalah dasar untuk belajar sesuatu yang
kompleks seperti yang berkenaan dengan pemecahan masalah
Penerapan :
·
Guru menjelaskan kegiatan kerja sama dan
bukan kegiatan kerja sama
·
Guru menjelaskan kerja sama di ruang
lingkup lingkungan rumah, sekolah, dan tetangga
·
Siswa disuruh menyebutkan contoh dari
kerja sama di ruang lingkup lingkungan rumah, sekolah, dan tetangga
Prinsip 6
Situasi
mental siswa akan menghadapi pelajaran akan mempengaruhi perhatian dan
ketekunan siswa selama proses siswa belajar.
Penerapan :
·
Sebelum memulai pembelajaran guru menarik
perhatian siswa dengan cara memberitahukan tujuan pembelajaran agar siswa
termotivasi selama mengikuti kegiatan pembelajaran
·
Guru meginformasikan tujuan pembelajaran
(manfaat dari pembelajaran pentingnya kerja sama) yaitu :
-
Menjaga rasa kekeluargaan
-
Meringankan suatu pekerjaan
-
Suatu pekerjaan akan lebih cepat selesai
-
Menghilangkan perbedaan
-
Menciptakan kebersamaan
Prinsip 7
Kegiatan
belajar yang dibagi menjadi langkah-langkah kecil dan disertai umpan balik
menyelesaikan tiap langkah, akan membantu siswa
Penerapan :
·
Guru membuat teks terprogram seperti
lembar kerja siswa disetiap pertemuan dalam penyampaian materi serta langkah
penyelesaiannya
·
Guru memberikan umpan balik menjelaskan
cara penyelesainnya yang benar
Prinsip 8
Kebutuhan
memecah materi yang kompleks menjadi kegiatan-kegiatan kecil dapat dikurangi
dengan mewujudkannya dalam suatu model
Penerapan :
·
Guru menggunakan media video menyampaikan
materi tentang kerja sama antar
keluarga, lingkungan rumah, sekolah
Prinsip 9
Keterampilan
tingkat tinggi (kompleks) berbentuk dari keterampilan dasar yang lebih
sederhana
Penerapan :
·
Guru merancang kegiatan pembelajaran
secara sisematis
·
Penyusunan materi dari yang sederhana ke
yang kompleks
-
Pengertian kerja sama
-
Kegiatan kerja sama dan bukan kegiatan
kerja sama
-
Kerja sama di lingkungan keluarga
-
Kerja sama di lingkungan sekolah
-
Kerja sama di lingkungan rumah
Prinsip 10
Belajar
akan lebih cepat, efesien dan menyenangkan bila siswa diberi informasi tentang
kualitas penampilannya dan cara meningkatkannya
Penerapan :
·
Guru memberikan tes formatif berupa kuis
di akhir pembahasan materi
·
Guru menginformasikan hasil tes kuis
kepada siswa secara teratur
Prinsip 11
Perkembangan
dan kecepatan belajar siswa sangat bervariasi, ada yang maju dengan cepat ada
yang lebih lambat
Penerapan :
·
Guru membuat kegiatan pembelajaran agar
siswa dapat bergabung antara yang memiliki daya tangkap yang cepat dan yang
lambat
·
Guru merancang pembelajaran role
playing mengenai jenis ruang lingkup kerja sama
Prinsip 12
Dengan
persiapan, siswa dapat mengembangkan kemampuann mengoganisasikan kegiatan
belajarnya sendiri dan menimbulkan umpan balik bagi dirinya untuk membuat
respons yang benar
Penerapan :
·
Guru memberikan kesempatan siswa untuk
berkunjung ke perpustakaan mencari buku atau sumber belajar yang diinginkan
terkait materi pentingnya kerja sama
E.
Contoh Penerapan Prinsip Pembelajaran Gagne
Tujuan
Pembelajaran : Mengenal Hutan
Sasaran
: Siswa Taman Kanak-Kanak Tingkat B
Prinsip 1
Menarik
perhatian (gaining attention)
Penerapan :
·
Mengenalkan hutan dengan cara mengajak
siswa seolah-olah sedang kemping dihutan. Dengan cara mendekorasi ruangan kelas
seperti hutan menggunakan perlengkapan seperti tanaman-tanaman, gambar hewan
dan sebagainya
·
Pada hari sebelumnya guru meminta siswa
membawa peralatan berkemah seperti makanan, ransel, senter dan lain lain yang
berhubungan dengan berkemah
·
Perkenalkan hutan melalui temuan-tamuan
yang dilihat siswa dihutan (ruangan kelas yang sudah di dekorasi seperti hutan)
dan cocokkan dengan buku tentang hutan yang dibawa oleh guru
Prinsip 2
Menyampaikan
tujuan pembelajaran (informing learne of
the objectives)
Penerapan :
·
Kegiatan diwali dengan tanya jawab untuk
mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dan dilanjutkan dengan meyampaikan
tujuan pembelajaran
·
Sebelum kegiatan berkemah, guru mengatakan
“ siapa yang pernah ke hutan?” “siapa yang mau ke hutan?” “nanti teman-teman
semua akan melihat hutan serta juga akan mengetahui isi hutan”
Prinsip 3
Mengingatkan
konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating
recall or prior learning)
Penerapan :
·
Dipertemuan berikutnya untuk mengingat
kembali tentang hutan, ajak siswa mengklasifikasikan kepingan gambar ke dalam
kelompok binatang, tanaman, bunga dan sebagainya
Prinsip 4
Menyampaikan
materi pelajaran (presenting the stimulus)
Penerapan :
·
Guru menyampaikan materi “hutan” dengan
cerita menggunakan wayang
·
Guru mengajak siswa ikut memainkan wayang
yang di sediakan
Prinsip 5
Memberikan
bimbingan belajar (providing learner
guidance)
Penerapan :
·
Kegiatan berupa membuat peta pikiran di
atas sebuah kertas besar
·
Guru menuliskan kata “hutan”
·
Guru mengajukan pertanyaan “kalau
mendengar kata hutan, apa yang terlintas dipikiranmu”
·
Biarkan siswa menjawab dan arahkan siswa
kepada tema hutan terebut misalnya ketika siswa menjawab “Harimau” Guru dapat
belik bertanya “Kenapa Harimau” siswa akan menjawab “Kan adanya di hutan”
dengan caa tersebut dapat membibing siswa lebih dala mengenal materi yang
sedang dipelajari
Prinsip 6
Memperoleh
kinerja/penampilan siswa (elicting
performance)
Penerapan :
·
Dipertemuan berikutnya ajak siswa untuk
membuat gambar hutan
·
Guru dapat memancing siswa untuk bercerita
tentang hutan yang digambarnya
Prinsip 7
Memberikan
balikan (providing feedback)
Penerapan :
·
Berkaitan dengan poin sebelumnya guru
memberikan umpan balik atas karya siswa telah mengambar hutan
·
Guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan
atau pujian mengenai karya siswa tersebut. Misalnya: “ini apa”, “Gambar mu
bagus” dan sebagainya
Prinsip 8
Menilai
hasil belajar (assessing performance)
Penerapan :
·
Untuk hasil akhir minta siswa memilih
sebua kartu kata atau gambar yang berkaitan dengan hutan misalnya : pohon,
hewan, bunga dan sebagianya
·
Ajak siswa bercerita di depan kelas
sekitan 1-2 menit mengenai kata atau gambar yang telah dipilih teresebut
Prinsip 9
Memperkuat
retensi dan transfer belajar (enhancing
retention and transfer)
Penerapan
:
·
Ajak siswa mendengarkan atau melihat koran
anak tenatang pemanasan global yang dibacakan oleh guru
·
Ajak siswa kembali mengingat tema hutan
dengan mengajak siswa menanam biji dari buah yang dimakan
·
Ajak siswa menanam dan merawat pohon
mengingat pentingnya hutan
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan
pembahasan kami menarik kesimpulan
A.
Kesimpulan
1. Prinsip
pembelajaran adalah asas atau landasan berfikir dan berpijak untuk merancang
serta menyusun pembelajaran dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan efektif.
2. Dari
ke-12 prinsip pembelajaran Atwi Suparman, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan prisnip-prinsip tersebut dalam pembelajaran merupakan pekerjaan yang
kompleks, namun bila dilakukan dengan sesama diharapakan dapat tercipta
kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Dari
ke-9 prinip pembelajaran Gagne, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip tersebut
dalam pembelajaran merupakan pekerjaan yang sistematis dan lebih mudah
diterapkan mulai dari awal hingga akhir pekerjaan prinsip tersebut.
4. Prinsip
pembelajaran menurut Atwi Suparman bisa diterapkan dalam pembelajaran pada
tingkatan Sekolah Dasar
5. Prinsip
pembelajaran menurut Gagne bisa diterapkan dalam pembelajaran pada tingkatan Taman
Kanak-Kanak
B.
Saran
1. Dalam
menerapkan prinsip pembelajaran Atwi Suparman diharapkan dapat merancang
pembelajaran melalui pekerjaan prinisp yang kompleks tersebut namun sebaiknya harus
disusun secara sistematis agar dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan
optimal.
2. Dalam
menerapkan prinsip pembelajaran Gagne sebaiknya dalam merancangnya
memperhatikan secara detail dan rinci tiap-tiap prinsip serta disusun secara
sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Referensi Buku :
Siregar,
Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori
Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Referensi Internet :
EDITOR : Dra. Suprayekti, M.Pd
Komentar
Posting Komentar